INDRAMAYU - Kabupaten Indramayu adalah salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Barat yang memberikan kontribusi stok pangan nasional,hal tersebut harus ditunjang dengan sarana yang memadai seperti sarana pengairan Irigasi,embung maupun waduk.
Sarana dan prasarana inilah yang perlu diutamakan, karna dibeberapa wilayah masih banyak pesawahan yang masih membutuhkan air apalagi kalau musim kemarau pasokan air sangat dibutuhkan para petani.
Kunjungan anggota Dewan DPR-RI Komisi V Drs Yoseph Umarhadi MSi.MA disambut antusias warga,baik para petani tokoh masyarakat maupun para Kepala Desa ( Kuwu ) dari beberapa Kecamatan di Kabupaten Indramayu.
Kunjungan ke Desa Sidadadi Kecamatan Hargaulis tersebut dalam rangka meninjau pembangunan tahap dua embung Sidadadi 01/03/17.
Menurut Yoseph Kabupaten Indramayu harus mendapat perhatian lebih dari Pemerintah karna Kabupaten Indramayu merupakan salah satu penghasil padi terbesar di Jawa Barat.Sehingga Sarana dan pra sarana harus lebih ditingkatkan lagi sehingga proses produksi pertanian sudah tidak ada hambatan lagi.
Untuk itu menurut Yoseph solusinya harus dibuatkan embung,waduk atau bendungan karna kalau musim kemarau petani masih sangat membutuhkan air saat musim kemarau apalagi petani di Sidadadi ini pesawahan nya kebanyakan sawah tadah hujan.
Embung di Sidadadi ini masih dalam proses pengerjaan tahap kedua dan menelan anggaran Rp 9 milyar sementara pembangunan proyek embung tahap pertama menelan biaya sekitar Rp 7 milyar yang sumber dananya dari anggaran pendapatan belanja negara ( APBN ).
Sementara itu pengawas proyek embung Sidadadi dari balai besar wilayah sungai ( BBWS ) Citarum,"embung Sidadadi ini menampung 120 ribu meter kubik dan airnya bisa digunakan untuk mengairi 800 hektar lahan pesawahan
Dalam pengerjaan proyek tersebut akan meningkatkan kualitas yang baik,meski demikian pihaknya berharap dikerjakan agar lebih cepat demi kebutuhan para petani."ungkapnya
